Bicara komunitas, pasti hampir semua yang membaca tulisan ini juga merupakan salah satu anggota komunitas. Komunitas itu beragam tergantung sisi khasnya itu sendiri. Termasuk saya yang menulis juga bergabung dalam beberapa komunitas.
Disini saya berbagi cerita tentang komunitas ARESTA FAMILY setelah saya berada bersama mereka kurang lebih tiga jam ( Sabtu 11 Maret 2023 di Studio Aresta Podcast)
Saya diterima dengan hangat oleh Enda,Endik, Riko dan teman teman.
Studio podcast ini terletak di kelurahan Tanalodu persis di belakang gereja MBC Bajawa.
Bagi sebagian orang, nama ini tidak Familiar tapi dikalangan orang muda khususnya kaum pria yang ada diseputaran kota Bajawa tentu tidak asing. Ya, mereka ini berjumlah hampir 100 orang termasuk simpatisan, pendukung, fans, yang sekedar numpang tenar dan bahkan turam alias turut rame😂. Tapi yang serius dan sama sama membesarkan,merawat dan menjaga komunitas ini berjumlah setengah dari angka yang saya sebutkan diatas.
Sebetulnya, komunitas ini terbentuk secara alamiah karena hampir sebagian mereka adalah teman masa kecil dan teman sekolah, juga ada yang memiliki hubungan kekerabatan.
Aresta berarti Anak Rese Tapi Asik. Nah, memang mereka asik.Sangat asik. Kenapa tidak?
Saat baru tiba di studio podcast, saya langsung di suguhi satu sloki arak🍺, belum kenalan sudah tertawa ngakak. Ngobrol langsung mengalir. Beberapa yang duduk menjauh semakin merapat bukan karena arak tapi lebih dari itu, mereka menghargai tamu yang datang.
Saya merasa sangat di terima, sangat dinantikan. Sungguh.
Kata reseh atau rusuh itu sendiri tidak saya temukan dalam diri mereka. Rupanya kata reseh/rusuh itu dilabelkan oleh orang orang tertentu kepada mereka dalam situasi tertentu pula.
Saya beruntung menjadi tamu istimewa dalam ARESTA PODCAST yang diasuh oleh Aresta Family ini.
Anggota Aresta terdiri dari berbagai latar belakang pekerjaan yang beragam mulai dari ASN, Mahasiswa, Siswa, pengusaha,pelaku seni, content creator dan lainnya. Tidak ada yang menganggur. Semua punya aktivitas masing-masing. Mereka akan bertemu di akhir minggu untuk membuat content Podcast. Di hari hari lainnya, mereka bekerja untuk kehidupan masing masing juga melakukan banyak kegiatan sosial dengan dana patungan dari semua anggota.
" Saya punya kesibukan sehari-hari di tempat pangkas rambut"
" Saya juga sibuk setiap hari di tempat Loundry"
" Saya sibuk di bengkel"
" Saya sibuk di studio Tato"
"Saya sibuk kuliah"
"Saya sibuk di kantor"
" Saya sibuk antar barang"
" Saya sibuk ini.. "
"Saya sibuk itu.. "
Hampir semua memiliki kesibukan,tapi diakhir minggu pasti semua tidak sibuk. Semua akan datang dengan sukacita mengurusi program podcast. Mereka akan mulai berkumpul sejak Kamis hingga Sabtu tergantung waktu Narasumber juga persiapan persiapan lainnya.
Untuk program podcast ini mereka terbagi dalam beberapa divisi yang menangani. Penanggungjawab keseluruh program adalah tanggungjawab bersama seluruh anggota tanpa terkecuali.
Setiap anggota berhak menyarankan calon narasumber.
Editor video dan Publikasi ada dalam koordinasi om Akon,Aris Bholo, om Cem, dan Montol.
Semua anggota berhak mengajukan diri menjadi host acara.
Bendahara ada dalam genggaman Tarson.
Tim Kreatif,Perlengkapan dan Transportasi ada dalam koordinasinya Cacing, Ello, Mero, om Yopel, Roy Wato, Emposh, Hendra, dan Andre Soro.
Tim Promosi link Youtube ada dalam koordinasinya Poci, Aris Bholo, Arby, Vian Djala dan semua anggota komunitas.
Program dan komunitas ini di dukung penuh oleh orang-orang yang luar biasa diantaranya om Very Lapu, Bongkil, Vijal, Denos, Yogi, Juan Djajo, dan Lory Balu.
Masih ada banyak anggota yang namanya tidak disebutkan diatas dan semua mereka berperan sebagai tim emergency alias siap dipakai dan siap di utus.
Menarik sekali bicara tentang komunitas dan podcast sebagai program turunan. Ini paket yang sangat lengkap sebagai lembaga pendidikan nonformal. Bila anggota Komunitas menekuni berbagai hal didalamnya dengan serius tentu dia akan keluar sebagai pribadi yang bisa diandalkan, mentalitas mumpuni, dan kualitas intelektual teruji, juga kemampuan public speaking yang tak tertandingi.
Saya percaya dengan kata-kata Mendikbud RI Nadiem Makarim
" Kita memasuki era dimana gelar tidak menjamin kompetensi, kita memasuki era dimana kelulusan tidak menjamin kesiapan berkarya, kita memasuki era dimana akreditasi tidak menjamin mutu."
Hal hal ini yang harus segera disadari dan Aresta Family telah memulai.
Orang bergabung dalam Komunitas berarti dia merasa penting. Bergabung di komunitas tidak hanya dapat relasi tapi bisa lebih dari itu yakni memiliki kesempatan belajar yang luas bagi setiap anggota komunitas baik belajar dengan mandiri maupun belajar dalam kelompok. Memiliki jaringan relasi yang luas dan bisa memperoleh teman-teman baru dalam komunitas. Saling berbagi pengalaman dengan sesama anggota dalam komunitas sehingga membentuk komunikasi yang baik.Kesempatan berkerja lebih jelas karena dapat diawali dari dalam komunitas. Mendapatkan keahlian baru dan belajar beberapa keahlian yang berasal dari teman dalam komunitas. Dan ketika mendapatkan masalah semua anggota komunitas akan saling membantu memecahkan masalah dan menemukan solusi.
Selanjutnya dalam program podcast juga akan sangat bermanfaat bagi anggota komunitas dalam pengembangan kemampuan public speaking. Public Speaking merupakan proses menyampaikan pikiran dalam bentuk kata kata yang ditujukan kepada orang banyak dengan gaya yang menarik.
Kemampuan public speaking bisa dilatih. Walaupun hasil akhirnya mungkin tidak sekelas orang yang kita pikirkan, namun pasti akan banyak manfaatnya. Hal ini akan dirasakan dalam proses dan tentu hanya pribadi itu sendiri yang mengalami.
Saya sangat yakin dan percaya, Aresta Family ini akan menjadi orang orang yang memiliki kemampuan berbicara yang handal dan terukur bila program podcast tetap abadi dan berjalan bersama mereka karena secara tidak sadar Aresta akan menguasai Ngada dan sekitarnya bahkan lebih luas lagi. Aresta akan merebut hati semua orang. Aresta akan menjadi pijakan bagi orang muda lainnya.
Program Podcast sangat membantu dalam meningkatkan kemampuan berbicara. Semua anggota bisa belajar dari masukan penonton yang berkomentar di link youtube, bisa belajar dari narasumber ataupun belajar dari sesama. Belajar yang ini tidak diajarkan melain melihat dengan mata dan mendengarkan dengan hati. Mulai dari intonasi kalimat, penekanan kata, bahasa tubuh, tatapan mata, tinggi rendah suara,gaya bicara, perbendaharaan kata dan lainnya.
Podcast juga melatih konsentrasi. Para anggota akan sering membuat podcast berarti berlatih meningkatkan fokus dan konsentrasi, karena ada serangkaian tugas yang dikerjakan, mulai mencari materi, menentukan narasumber, mengedit dan menyusun materi hingga action di depan kamera. Pekerjaan ini sudah mirip dengan program tv dan tentu Aresta sudah melakukan karya Jurnalisme yang bisa jadi bahan rujukan untuk semua masyarakat.
Podcast meningkatkan rasa percaya diri. Kepercayaan diri akan tumbuh saat satu persatu followers bermunculan. Mereka mulai menyukai program podcast, membicarakan dan membagikannya. Ini tentu kemampuan yang bukan main-main yang berpotensi mendongkrak ke jenjang lebih tinggi.
Bukan tidak mungkin kelak Aresta menjadi narasumber yang berarti dan harus berbicara di depan orang secara riil. Saat waktu itu datang, kemungkinan demam panggung sudah disiasati dan dikurangi, kepercayaan diri sudah tumbuh, kemampuan berbicara juga telah terasah dan tentunya itu menjadi berkat dan buah buah dari perjuangan. Hanya Aresta dan mereka yang berjuang yang tau tentang ini.
Podcast membantu berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan otak untuk mencari cara untuk memecahkan atau mengatasi permasalahan dengan cepat dan tepat.
Terbiasa menyajikan konten menarik membuat seseorang mampu memilih kata-kata dan cara menyampaikan dengan tepat. Hal ini merangsang otak untuk berlatih berpikir kritis. Aresta sudah sedang menuju kesana.
Podcast membantu meningkatkan kemampuan memimpin. Karena sering membuat podcast berarti kerap membuat konten yang menarik dan dipercaya. Konten Aresta akan menjadi rujukan. Dampak positifnya, Aresta Family dipercaya memiliki kemampuan lebih dibandingkan orang lain. Kemampuan lebih itu berupa kemampuan mempengaruhi orang lain, yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pemimpin. Karena seorang pemimpin memiliki tugas mendelegasikan tugas, memberikan instruksi, serta membuat anggota percaya kepadanya.
Bagi saya, Aresta bukanlah kumpulan anak reseh tapi sebuah Lembaga pendidikan nonformal yang harus di dukung, yang harus di puji dan harus di tiru.
Tima tii woso Aresta untuk karya dan dedikasimu.
Saya percaya " Wawancara Sosok" yang kalian geluti akan menjadi media rujukan untuk semua orang.
Untuk melihat lebih dalam aktivitas mereka,silahkan pantau akun
tiktok @arestapodcast
Youtube Aresta Podcast
IG Aresta podcast
Salam Hormat dari Langa.
Terima Kasih Banyak Kaka 😇
ReplyDelete