Koperasi Wanita Karya Langa resmi ganti nama Menjadi Karya Kasih melalui rapat Anggota Tahunan ( Sabtu 27/02/2021)
Aku hanya ingin Hidup Dan tak ingin Kaya Aku ingin melihat banyak Tempat Mendengar banyak suara Dan menghirup banyak Bau Kehidupan. Alangkah mengerikan terpenjara dalam satu Tempat,karena sangat menjemukan. Aku mesti pindah tempat setiap saat, Meski cuma selangkah, Tak ada yang lebih dan tidak Kurang Aku Perempuan.... Meski banyak suara berbondong
Kodim 1625 Ngada bantu angkat Air untuk Warga Bomari
Kamis 25 Februari 2021 lalu, ditengah cuaca yang mendung - mendung basah, warga sekitar desa Bomari persisnya di jalur kampung Bolengu dan Bomuzi terlihat antusias menyapu dedaunan bambu yang gugur diterpa angin. Halaman rumah juga jalanan bersih dan elok dipandang mata. Aroma tanah basah membangkitkan nostalgila. Aktivitas ini menyita perhatian banyak orang orang yang sempat lewat.
Prinsip kerja hidraulik ram automatik merupakan proses perubahan energi kinetik aliran air menjadi tekanan dinamik dan sebagai akibatnya menimbulkan palu air (water hammer)sehingga terjadi tekanan tinggi dalam pipa. Dengan mengusahakan supaya katup limbah(waste valve) dan katup pengantar (delivery valve) terbuka dan tertutup secara bergantian, maka tekanan dinamik diteruskan sehingga tekanan inersia yang terjadi dalam pipa pemasukan memaksa air naik ke pipa pengantar.
PENYAKIT HAWAR DAUN SERANG JAGUNG PETANI DI BAJAWA
Sehubungan dengan pelaksanaan program tanam jagung panen sapi (TJPS) yang dicanangkan oleh Pemprov. NTT pada musim tanam 2020/2021, turut dilakukan oleh dua kelompok tani binaan Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa (STIPER FB). Kelompok STIPER FB Turekisa mengembangkan jagung pada lahan seluas ±6 ha di Desa Turekisa Kecamatan Golewa Barat dan Kelompok STIPER FB Loa mengembangkan jagung di Desa Loa Kecamatan Soa seluas ±5 ha.
Tujuan pengembangan jagung oleh kelompok tani STIPER FB melalui program TJPS adalah bertujuan ganda yang hendak diperoleh yakni selain produksi jagung juga sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa dan dosen STIPER FB.
Dengan benih jagung varietas Lamuru dan perlakukan yang sama serta dilakukan dengan SOP dan dalam pengawasan PPL dan Pendamping Program TJPS, namun terdapat perbedaan, dimana pada kondisi jagung di lahan Loa walapun ada hama ulat dan tikus kondisinya baik dibandingkan dengan kondisi jagung yang terdapat di lahan Turekisa.
Hasil investigasi/pengamatan lapangan oleh petugas POPT (Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman) Dinas Pertanian Kabupaten Ngada pada Kamis 11 Februari 2021 menyimpulkan bahwa telah terjadi serangan penyakit HAWAR DAUN hampir seluruhnya pada luas tanam ±6 ha di kebun STIPER FB Turekisa.
Penyebab dan langkah antisipasi atau pengendaliannya disajikan berikut dengan merujuk pada renfensi yang ada:
Penyakit Hawar Daun, sebagaimana dirilis oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan RI (https://m.facebook.com/Ditjentanamanpangan/photos ) bahwa Penyakit hawar daun pada jagung disebabkan oleh Helminthosporium turcicum.
Kehilangan hasil akibat serangan penyakit ini mencapai 70%. Gejala awal serangan berupa bercak kecil, berbentuk oval kemudian bercak semakin memanjang berbentuk ellips dan berkembang menjadi hawar, warnanya hijau keabu-abuan atau coklat. Panjang hawar antara 2,5 - 15 cm dan bercak muncul mulai dari daun terbawah kemudian berkembang menuju daun atas, infeksi berat akibat serangan penyakit hawar daun dapat mengakibatkan tanaman jagung cepat mati atau mengering. Cendawan ini tidak menginfeksi tongkol atau klobot jagung.
Cendawan ini dapat bertahan hidup dalam bentuk miselium dorman pada daun atau sisa-sisa tanaman dilahan. Pengendalian terhadap penyakit dapat dilakukan dengan menanam varietas tahan hawar daun anatara lain bisma, pioner dan semar. Selain itu perlu dilakukan eradikasi atau pemusnahan seluruh bagian tanaman sampai ke akarnya pada tanaman terinfeksi bercak daun. Pengendalian kimia dapat dilakukan penyemprotan fungisida menggunakan bahan aktif mankozeb atau dithiocarbamate.
Selain itu juga kondisi lahan pada lingkungan yang basah dan lembab menjadi pemicu berkembangnya penyakit hawar daun dan mampu menimbulkan kerusakan berat hingga gagal panen, (https://www.corteva.id/berita/Penyakit-Hawar-Daun-Kerap-Menyapa-Tanaman-Jagung-Dimusim-Basah.html).
Hawar daun disebabkan oleh cendawan atau jamur, serangan penyakit hawar daun menyukai lingkungan lembab dan basah, penyakit ini memang dikenal memiliki daya rusak yang cukup tinggi.
Pencegahan dan perlindungan secara kimiawi juga bisa dimulai saat muncul gejala serangan sampai tanaman jagung memasuki masa generatif, yaitu munculnya bunga jantan. Hawar daun biasanya banyak menyerang pada saat tanaman memasuki fase generatif, oleh karena itu penyemprotan fungisida dilakukan saat mulai ada gejala serangan sampai munculnya bunga jantan.
Benih jagung Lamuru adalah nama dari varietas jagung bersari bebas yang dirilis oleh Badan Litbang Pertanian tahun 2000. Jagung ini dirancang untuk wilayah-wilayah dengan kondisi lahan maupun iklim yang kering seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Tengah dan sejumlah kabupaten lainnya di Indonesia,(http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/87917/Keunggulan-Jagung-Komposit-Varietas-Lamuru).
Tindakan pengendalian yang dilakukan oleh anggota kelompok STIPER FB Turekissa adalah dengan melakukan penyemprotan fungisida dithane pad hari ini (Jumad 12 Februari 2021).
Penyemprotan fungisida di kebun Turekisa saat ini juga didampingi oleh petugas POPT, PPL Kecamatan Golewa Barat dan juga pendamping Program PJPS.
Bajawa, 12 Februari 2021
(Ketua STIPER Flores Bajawa)
KEO TENGAH - NAGEKEO, TEMPAT YANG HILANG DARI CATATAN SEJARAH
Kisah yang tidak tercatat dalam Sejarah, bahwa Puncak Keli Koto - Keo Tengah pernah menjadi tempat persembunyian Presiden Soekarno.
Ini merupakan kisah
perjalanan beberapa bulan lalu dan baru dipublikasikan saat ini. Bagi
saya kisah ini perlu semua orang tau bahwa di tempat yang kami datangi pernah
menjadi sebuah tempat dengan banyak kisah saat Presiden Pertama RI pernah tinggal beberapa waktu sebelum kembali ke
Ende.
***
Tanggal 17 Agustus selalu
menjadi hari yang istimewa bagi seluruh rakyat Indonesia. Di moment tersebut,
semangat memajukan bangsa selalu terpupuk kembali, bersamaan dengan curahan
rasa hormat atas jasa pahlawan yang telah memerdekakan bangsa, maka Tim
kepemudaan Keuskupan Agung Ende menyelenggarakan perjalanan refleksi menelusuri
jejak presiden Soekarno saat menyembunyikan diri di bukit Keli Koto desa
Paumali kecamatan Keo Tengah - Nagekeo.
Menurut ketua Tim Kepemudaan
Keuskupan Agung Ende RD. Yohanes Antonius Songka mengatakan bahwa berdasarkan
cerita - cerita dari para tetua adat di Keo Tengah maupun Nangaroro bahwa
Presiden Soekarno sempat bersembuyi di bukit Keli Koto saat di kejar tentara
Belanda dan saat itu diselamatkan oleh almarhum Siprianus Pidi yang menjabat
sebagai mandor Belanda pada masa itu.
" Dari cerita - cerita
tetua adat hingga saat ini kami mendengar kisah tentang persiden Soekarno yang
hilang dari sejarah. Oleh karena itu, perjalanan refleksi ini kami buat
supaya bisa mengenang kembali,"katanya.
Pendakian dimulai dari Desa Koto tepatnya di pertigaan Dusun Keka Kodo menuju puncak dengan
ketinggian kurang lebih 1100 mdpl ini dimulai sejak pukul 09.00 hingga 12.00
dengan melewati beberapa situs kampung lama Koto dan situs bangunan yang penuh
misteri berupa beton dengan ketinggian 170 cm yang dibangun pada Mei 1953
silam.
Usai upacara bendera,
kegiatan dilakukan dengan diskusi tentang Pancasila dan refleksi
perjalanan. Peserta yang berjumlah 64 orang ini tampak antusias meskipun
perjalanan melewati jalur yang cukup
ekstrim.
Sementara itu secara
terpisah Primus yang juga merupakan anak dari almarhum Siprianus Pidi ( mandor
Belanda) membenarkan terkait jalur yang dilalui presiden Soekarno saat
bersembunyi di puncak Keli Koto.
" Sejak kecil,
kami selalu mendengar cerita dari orangtua kami terutama bapak bahwa bapak
membantu presiden Soekarno untuk bersembunyi di puncak bukit lalu beberapa
orang tua kami yang lainnya ditugaskan untuk mengantar makan dan minum ke
puncak berupa Ubi Bakar, ikan dan sebagainya,dan cerita itu selalu kami ingat meskipun tidak dijelaskan secara terperinci tahun dan tanggal kejadiannya "kata Primus.
Nama- nama orang yang di
tugaskan untuk mengantar makanan ke puncak Keli Koto ( Alm. Rafael Baje, alm.
Ambros Basa, alm. Alex Bheo dan beberapa lainnya).
Pater Rano dan pater Rian
dari komunitas seminari st. Paulus Mataloko mengatakan sangat bangga bisa
mengikuti Jejak Presiden Soekarno. Baginya ini merupakan perjalanan yang
luar biasa sekaligus bisa mengangkat kembali sejarah yang terlupakan bahwa di
puncak Keli Koto ini presiden Soekarno pernah tinggal beberapa waktu.
" Ini perjalanan yang
luar biasa bahwa kami bisa mengenang presiden Soekarno di bukit Keli Koto yang
tidak masuk dalam catatan sejarah. Berharap kedepannya nanti tempat ini bisa
menjadi lokasi yang bisa menginspirasi banyak orang, " katanya.
SITUS
170 cm
Cerita lain lagi dari Puncak
keli Koto ini yakni terdapat situs bangunan yang penuh misteri berupa beton
dengan ketinggian 170 cm yang dibangun
pada Mei 1953 silam. Entahlah, saya dan beberapa teman merasa ada yang aneh
dengan bangunan beton di puncak bukit ini. Pasalnya, dari tulisan yang tertera
dibagian bawah bangunan tertulis 1953 yang bisa disimpulkan bahwa bangunan ini
dibuat pada tahun itu.
Jalur pendakian yang sangat
ektrim ini membuat kami berpikir bagaimana cara membawa pasir,semen dan air ke
tempat ini. Di masa itu tentu sangat sulit.
Ataukah ada sesuatu yang tersimpan di dalam
bangunan ini?
Sehingga mengharuskan untuk dibuatkan tugu ini.
Ataukah tugu ini sebagai penanda bahwa ada
sesuatu di puncak ini?
Saya mulai berpikir liar. Karena dari
pengakuan beberapa warga bahwa di tempat itu juga pernah di datangi oleh 3
Insinyur dari Belanda ke kampung Mabha dengan membawa beberapa peralatan untuk
mendeteksi sesuatu, yang mana pada saat itu sebagai warga kampung tidak
sedikitpun memiliki rasa ingin tahu yang berlebihan. Beberapa warga lainnya
juga mengatakan bahwa disekitar tugu tersebut para Insinyur tersebut mendeteksi
adanya sumber api.
Di bangunan berbentuk
persegi panjang berdiri tegak ini terdapat beberapa tulisan tangan secara
terpisah di beberapa bagian dinding diatara Unep,
inawa, aboe,pbt, ros moeda, mei 1953.
Puncak Keli Koto ini juga
merupakan bagian dari jejak kampung lama para leluhur yang kemudian terbagi ke
dalam beberapa suku yang menyebar ke daerah Riti,Mundemi, Maunori suku Koto kampung Koto.
( Ini cerita perjalanan yang
penuh dengan tanda tanya. Ini tidak akan pernah selesai. Perlu banyak diskusi,
perlu banyak referensi tentang rangkaian cerita diseputaran Keli Koto)
Mari berdiskusi.
.
Air Panas Keli - Tude Jerebuu, Lokasi Wisata Alternatif untuk Relaksasi
( Titik awal Jalan Kaki)
Air Panas Keli di Tude Jerebuu jadi lokasi wisata alternatif untuk relaksasi
Perlukah Memberhentikan pembangun Jalan Trans Di Bumi Papua
Jalan Trans Papua adalah jaringan jalan nasional yang menghubungkan setiap provinsi di Papua, membentang dari Kota Sorong di Papua Barat...
-
Maria Octaviana Moi asal Bajawa terpilih menjadi Puteri Pendidikan Propinsi NTT 2023. Maria Octaviana Moi kelahiran 29 Oktober 2003, asal d...
-
Toa Kaba neku RD.Lukas Nong Baba siap dilaksanakan Rabu 22 Januari 2020. Foto : Rapat DPP Paroki Langa DPP Paroki Langa...
-
Kampung adat merupakan sebuah wilayah desa yang masih menjaga dengan baik warisan leluhur. Melalui kampung adat ini, kita dapat mempelaja...