Selamat Jalan paman Stefanus Laja Kury

Akan tiba saatnya dimana ingatan kita akan semakin pudar tentang sebuah kenangan indah yang pernah dilalui. Akan semakin banyak ruang itu diisi dengan aktivitas baru, orang orang baru dan rindu yang baru. Rindu yang lama akan hadir secuil saja karena kau tak mampu mengingat secara  akurat.  Makanya menulis adalah sebuah tindakan baik untuk keabadian.  Dan saya melakukan ini untuk mengabadikan bahwa sosok Pria Dewasa bernama Stefanus Laja Kury pernah ada di bumi ini dan tinggal bersama dengan orang orang yang bahagia selama 43 tahun.
Atau juga, tulisan ini minimal akan berguna kalau Onel Neto, Liana Ripo, Nadin anu, Melati Anu, Delon Bota, Elkin Raja dan kawan sebayanya membaca kembali di puluhan tahun yang akan datang. Bahwa Stef Laja pernah sangat mencintai mereka dengan sepenuh jiwa. Dan saya percaya mereka akan percaya bahwa ini bukan hoax.
Saya memulai dengan potongan lirik lagu Letto yang berjudul  “Memiliki Kehilangan”.
Pernahkah kau mengira kalau dia kan sirna
Walau kau tak percaya dengan sepenuh jiwa
Rasa kehilangan hanya akan ada
 jika kau pernah merasa memilikinya

Potongan lagu ini sangat sesuai dengan semua mereka yang pernah memiliki sosok Stef Laja demikian dia sering disapa.
Dia putra asli Langa yang memiliki segudang talenta. Setiap pekerjaan yang melibatkan dirinya tentu akan berakhir dengan sangat sempurna. Stef akan sangat detail memperhatikan seluruh komponen yang berkaitan dengan suatu moment yang ia juga terlibat. Saya memulai dari rumah.  Di rumah, semua perkakas dapur  lebih lengkap dari perkakas dapur milik ibu ibu yang jago masak diseantero Langa. Bahkan perkakas itu didatangkan langsung dari luar Flores. Kalau masak? Soal ini jangan ragu. Perkakas saja elit apalagi menu masakannya. Mau lokal sampai luar negeri dia pasti bisa. Ini semua didukung karena dia suka baca dan suka juga untuk praktek.  Dan, saya tentunya yang  ambil bagian untuk mencoba setiap menunya. Tidak hanya orang rumah saja, tetanggapun diajak makan bersama. Dia tidak pelit untuk berbagi.  Itu tentang masak.  Ada lagi tentang seni memperindah dan mempercantik. Dia juga jagonya.  Setiap moment bahagia seperti Sambut baru, Nikah, Ulangtahun dan lainnya pasti dia yang jadi pemilkir sekaligus yang ketua pelaksana. Dan untuk hal yang satu ini, Stef sangat serius dan terperinci.  Jangan coba coba ajak dia untuk  melakukan yang seadanya. Kalaupun yang disiapkan seadanya, dialah yang akan berusaha untuk membuat menjadi luar biasa. Kaupun akan sangat puas begitu pula saya.  Selain itu, dia juga jago untuk jadi master of ceremony. Kalau kau suka pesta, lebih khusus di Langa kaupun tak akan asing dengan sosok beliau.kalau tidak jadi MC ya, dia juga hadir untuk pesta karena dia juga sangat suka pesta.
Stef juga mudah lemah jika ada orang yang datang kepadanya dengan leher miring memohon uluran tangan. Dia akan selalu bilang ada jika ada dan tidak bila tidak ada. Dan itu semua bisa terbaca oleh seluruh tetangganya bahkan umat KUBnya.  Untuk segala bidang yang meilbatkan banyak orang, disitu dia pasti ada. Dia selalu loyal. Untuk diwilayah rohani, Dia juga menjadi ketua, meskipun belum sempat dilantik hingga dia pergi.
Dunia tarik suara, lagi lagi ada dia. Sebuah kelompok paduan suara yang diberi nama ANGEL VOICE ini ada di Langa sudah cukup lama. Dia dan kawan kawan tidak hanya melayani seputar Langa saja namun sampai kebeberapa kabupaten di daratan Flores. Dia selalu tampil sebagai dirigennya. Mereka sangat aktif, selain diisi dengan nyanyian juga ada peningkatan ekonomi  yakni arisan mingguan.  Dan mereka terlihat sangat bahagia. Tapi entahlah, akankah kelompok ini akan tetap ada setelah beliau tak ada. Semua orang tanpa bicara masih mengharapkan mereka ini harus tetap ada.
Entah mengapa, stef seperti punya aura untuk menarik orang mendekat dengannya. Segala usia yang pernah mengenalnya pasti merasa sangat dekat meskipun baru bertemu sekali.  Selain itu, kau pasti pernah tersinggung dengan kata katanya. Dia sangat berani menegur jika kau salah dan itu dia sampaikan setulus hati dengan tujuan untuk membuatmu lebih baik. Dan itu kami merasakan dengan sungguh karena kamipun dia perlakukan sama. Karena dia marah, marah hanya pada moment itu saja dan tidak akan terbawa kemana mana. Setelah itu dia akan melupakan dan akan selalu bahagia dengan kita.
kalau soal berbuat lebih banyak untuk orang lain, memang banyak orang melakukan itu, tapi dia juga selalu lebih banyak juga. Dia  tidak melakukan hanya semampunya tapi lebih.
Apa yang dia sentuh selalu berubah dan indah.
Dengan anak anak seperti yang saya sebutkan satu persatu diatas.  Mereka seperti lebih mencintai stef daripada orangtuanya. Mereka selalu menyapanya “ Opa Fanus”. Karena memang opa Fanus membuat mereka sangat nyaman.  Mereka selalu menanti Opa fanus akan pulang bawa buah tangan dan itu selalu ditepati.  Yang tidak bisa diatasi orangtuanya pasti ditangan Opa Fanus semuanya beres. Bahkan setiap barang milik opa Fanus sangat mereka hafal. Ketika mereka menangispun bisa didiamkan dengan cara pura pura memanggil nama Opa Fanus. Sungguh. Kadang tidak mudah percaya tapi ini nyata. Anak anak lainpun, dia perlakukan sama tanpa memandang siapa mereka.
Orang muda juga tidak sedikit  yang dekat dengan dia. Kadang diam diam mereka sangat mengaguminya. Dan dia juga sangat benci dengan orang muda yang mati gaya alias tidak suka bergabung dengan orang lain. Apalagi kalau orang muda tersebut memiliki pendidikan tinggi. Kadang dia selalu mengingatkan bahwa “ selagi kamu masih muda, lakukanlah banyak hal untuk orang lain, karena orang tidak akan lihat wajahmu cantik, ganteng, jelek, keriting atau buruk lainnya tapi orang akan melihat karyamu . Jadi orang muda harus kreatif.
Menjelang kepergianya, Stef tidak banyak mengeluh tentang sakitnya. Bahkan kepada keluargapun. Di  Rumah sakitpun, dia berusaha tampil baik baik saja. Sampai nafas terakhirnyapun dia seperti tidak menginginkan.
Ini kisah tentang dia yang saya tulis dan maaf tidak sedetail  yang diinginkan. Tapi lebih dari itu banyak kisah yang ada disetiap masing masing pribadi yang pernah mengenalnya. Karena hanya paman Stef dan saya begitupula hanya paman Stef dan dirimu yang menorehkan lebih banyak kisah yang tak mampu dilukiskan dengan kata kata.
Kita semua sama sama percaya bahwa Hidup paman Stef itu hanyalah diubah bukan dilenyapkan. Meskipun kita hanya memiliki rasa kehilangan.
Paman Stefanus Laja Kury meninggal di RSUD Bajawa 28 Agustus 2018.
Selamat jalan paman Stef, kami akan selalu merindukanmu.

2 comments:

  1. Paman stef....stiap kli plg ke langa n ktemu di sa'o hal pertama yg paman berikan senyuman khass dri dia...tiap kali ngobrol pasti bawaanx ktawa trus...paman stef yg terBAIK...kmi slalu merindukanMU dan DOA kmi utkMU Paman....

    ReplyDelete

Perlukah Memberhentikan pembangun Jalan Trans Di Bumi Papua

  Jalan Trans Papua adalah jaringan jalan nasional yang menghubungkan setiap provinsi di Papua, membentang dari Kota Sorong di Papua Barat...