Mungkin ada yang pernah dengar makian dari para orang tua kepada anaknya yang bertingkah kurang memuaskan dengan sindiran seperti ini.
" woii.... Setiap hari kerjanya hanya makan tidur dan main, tidak bantu orang tua ini itu, mendingan kami piara anjing saja, kelak bisa potong jadi rw atau jual daripada piara kau sama sekali tidak berguna. "
Ya, mungkin juga ada yang tidak pernah dengar. Tapi pada umumnya kata-kata diatas sering diperdengarkan di sudut kampung kampung. Seperti di Langa misalnya. Ini jujur.
Tapi, saya mau sampaikan, kalau sampai ada yang bicara seperti diatas dengan membanding bandingkan atau menyebut kata Anjing,dihadapan Mr. Jack, siap siap dirimu akan diincarnya. Apalagi dirimu sudah pernah berulangkali melakukan kesalahan dihadapannya, dia akan gambar wajahmu di otaknya dan menyimpan aroma tubuhmu disetiap celah bulunya.
Jack tidak akan segan segan menyerangmu. Mungkin saat ini menggigitmu pasti tidak akan terluka karena barisan gigi atas bawah bagian depan darinya sudah lenyap termakan usia. Tapi caranya menyalak dan mengamuk tentu akan membuatmu kalang kabut.
Saya hanya ingin mengisahkan sejauh yang pernah saya dengar, lihat dan rasakan tentang sosok Jack.
Si Jack ini bisa juga kamu sapa Zidane jika perjumpa dengannya.
Dia sering nongkrong dipinggir jalan disekitar kantor desa Bomari. Jika dirimu punya hati yang baik bertemu dengannya, dia akan sangat baik denganmu dan bahkan dia akan menciummu. Tapi jika hatimu penuh amarah, dia tidak akan segan segan mengejarmu juga menyerangmu. Apalagi dirimu sudah pernah menyakitinya, dia akan memusuhimu sampai kapanmu.
Bobot tubuh Jack mencapai 40 kg setara dengan berat badan wanita belia yang sedang diet sempurna karena jatuh cinta. Tingginya selutut pria dewasa. Bulunya bercorak hitam putih. Dia sepertinya bukan Anjing lokal biasa. Dia tidak pernah mengambil makanan apapun jika tidak diberikan, bahkan dia akan bertingkah seperti manusia yang menjaga makanan dari anjing.
Kalau misalkan ada hajatan di sekitar Langa yang masih keluarga dengan pemiliknya, Jack pasti ada, dan dia tentunya akan berada disekitar tempat yang menyimpan banyak daging. Dia akan menyerang para kawanannya yang hendak datang mencuri. Bobot tubuhnya yang dua kali lebih besar dari anjing lokal memudahkannya untuk menakuti lawan.
Sampai lupa. Jack itu dilahirkan dirumah bapak Fanci Tiwu, rumahnya di pinggir jalan jurusan Bajawa - Bena. Namun Jack yang kelahiran tahun 2004 ini lebih banyak menghabiskan waktunya di kantor desa Bomari. Setiap hari dia berkantor disana. Dia sangat akrab dengan semua aparat desa. Dia sangat taat perintah dan bahkan memiliki perasaan yang sama persis dengan manusia. Tugasnya mengawasi setiap pergerakan orang yang datang dan pergi. Jika kamu baru pertama kali kesana, pasti kamu akan menemui dia sedang tidur persis di depan pintu utama. Kamu tidak perlu takut. Kamu bisa melintasi dia tanpa membangunkannya terlebih dahulu. Dia tidak akan mengganggumu selama hatimu baik.
Selain di kantor desa, Jack juga menghabiskan banyak waktunya dirumah Piu Liu Paru yang juga aparat desa Bomari. Nama Jack itu diberikan oleh Pius semenjak TVRI menayangkan film yang diperankan oleh Ari Wibowo dengan nama Jack. Sedangkan Zidane itu nama yang diberikan oleh Pak Fanci yang merupakan pemilik sahnya. Karena kesehariannya lebih dekat dengan Pius Liu juga aparat Desa, akhirnya Jack menjadi sebuah nama yang melekat dengan anjing penjaga kantor desa ini.
Setiap hari, Jack selalu lari pagi menuju Bajawa dan bahkan mendapat jatah makan di kompleks Kodim. Ternyata disana ada juga orang yang membuatnya nyaman. Selain itu dia juga akan nongkrong di deker seputaran pasar inpres Bajawa jika ada aparat desa yang sedang ke pasar. Dia tidak pernah menggunakan motor atau mobil untuk transportasi. Dia selalu berlari untuk datang dan pulang.
Berikut cerita dari aparat desa Bomari tentang betapa jatuh hatinya kepada Jack si Anjing yang berusia kurang lebih 15 tahun ini.
Misalnya Pius Liu Paru. Ketika dia akan bertamu kerumah kita, yang tiba terlebih dahulu adalah Jack dan semua orang pasti bisa menebak bahwa Pius Liu akan datang. Dan ternyata benar.
Pernah beberapa tahun lalu, Pius mengurusi keuangan di desa. Waktu itu dia menyimpan belasan juta uang di kamarnya yang akan siap disetor ke pihak yang berkaitan. Namun karena ada beberapa urusan keluarga di Ruteng, dia harus berangkat dengan perasaan takut uangnya hilang. Dalam perjalanan di pagi hari, persis di terminal Watujaji dia bertemu Jack yang baru pulang dari Bajawa. Dia menghentikan motornya dan memanggil Jack. Dia berpesan kepada Jack untuk pulang dan menjaga rumah karena dia menyimpan banyak uang dirumah. Jack mematuhi perintah dan pulang kerumah. Selama tiga hari Pius berada di Ruteng, Jack juga berada persis tiga hari dibawah kolong tempat tidur dekat lemari Pius menyimpan uang.
Katarina istri Pius berpikir Jack sedang sakit hingga makanpun dihantarnya ke kamar. Tiga hari berlalu.
Setelah sampai dirumah, Pius memanggil Jack dan spontan Jack berlari menyambut Pius, mencium dan mengibas ekornya dengan tatapan bahagia.
Selain itu juga, Jack kadang bertingkah layaknya seorang anak yang malu dan takut bertemu orang tua karena lama tak pulang kerumah.
Pernah sekali waktu, dua hari menghilang dari rumah. Di depan rumah Pius, Jack berdiri terpaku hanya alis matanya saja yang bergerak cepat karena melihat Pius sangat tidak menghiraukan akan kehadirannya. Dia
bertingkah pasrah dengan tatapan penuh iba karena dimarahi Pius. Setelah berdamai, Jack mencium Pius sangat lama. Dan baru bisa bergerak bebas keluar masuk rumah.
Ada hal lain juga dibuat Jack untuk Pius.
Sapi piaraan Pius di kebun pernah terlilit tali dan kalau dibiarkan lebih lama bisa mati. Jack yang mengetahuinya, bergegas mencari Pius dirumah, menggonggong dan menggigit celana Pius sambil menariknya kearah kebun. Piuspun mengikutinya dan mendapati Sapi sedang membutuhkan pertolongan.
Kebaikan Jack juga dirasakan Eman Jawa.
Dia berkisah bahwa pernah sekali waktu, di kantor desa tersimpan beberapa ton beras yang belum didistribusikan ke masyarakat. Sehingga tanpa diperintah Jack akan tidur di halaman kantor desa setiap hari. Pada malamnya, tetangga yang rumahnya persis disamping kantor desa mendengar Jack menggonggong dan bertingkah tidak biasanya. Segera dia menelpon Eman untuk mengabarkan. Sesampainya di kantor desa, Jack mengginggit celana Eman dan menyeret keliling kantor desa. Ternyata Eman menemukan jejak orang yang tengah berusaha mencuri beras.
Jack juga kadang penuh amarah dan dendam. Pernah ada seorang ibu yang tidak sengaja menyenggolnya. Jack marah dan mengejar ibu tersebut. Hingga saat ini Jack melihat ibu tersebut sebagai musuh dan tetap mengingat wajah dan jenis motor yang dikendarainya. Dia akan mengejar ibu tersebut jika bertemu kapanpun dan dimanapun.
Jika hatimu baik, Jack juga akan sangat baik padamu.
Tidak hanya dengan manusia, Jack juga berbaik hati dengan kawanannya. Pernah beberapa kali orang berupaya meracuninya dengan memberikan nasi bungkus dan sepotong roti. Jack bisa merasa. Sehingga Jack akan menyatukan potongan roti dan nasi bungkus disatu tempat dan menjaganya jangan sampai ada anjing lain yang datang hendak makan. Dia akan segera memberitahukan kepada aparat desa yang djumpainya dengan cara menggonggong, menggigit dan menarik celana mereka ke arah yang dituju. Dia juga akan mengikuti terus hingga benda tersebut dibuang ditempat yang cukup aman.
Ini sebagian kisah yang bisa saya bagikan. Jack adalah salah satu kisah nyata tentang seekor Anjing yang setia dan kesetiaannya melebihi batas ruang dan waktu.
Saya sangat yakin setiap kita memiliki kisah unik dengan mahluk hidup lainnya.
Ini Kisah Jack dari Langa.
Zidane pintar..cuma pernah di kejar...hehehe
ReplyDeleteJack yang baik hati.semoga masih hidup
ReplyDelete