Sa Jatuh Cinta Deng Politehnik Boawae



" Sebelum masuk kuliah, saya tanam Cengkeh, Kakao dan beberapa tanaman umur panjang lainnya" Kata Torin.
" Kalau saya sih baru 50 pohon cengkeh kaka" Kata Albina.
" Oh saat ini saya baru saja berpikir untuk tanam Pepaya kak", kata Calon Gubernur Gagal ala Santo Wilhelmus.
Tidak mau kalah Rd. Yanto Songka ju angkat  bicara kalau di Maronggela beliau su taman banyak Cengkeh banyak sekali. Beliau bilang kalau tanamnya sejak SD dan sekarang bapa tua yang rawat.
Selain itu juga, Rd. Roy bilang kalau liburan kerumah wajib panen cengkeh karena itu hasil lelah beliau  menanam waktu jaman Frater.
Saya ju sebenarnya mo bilang kalau saya ju su tanam pepaya 200 pohon tapi sekarang yang bertumbuh dengan cukup baik 40an saja. Ah sudahlah.
Mulai dari itu, semua rame rame bicara tentang tanam pohon, ternak ayam juga mo berbisnis.
Adapula yang sengaja menulis dicatatan hariannya bahwa selepas Pelatihan di Boanio, akan pulang menanam pohon. Saya yang sempat baca itu catatan jadi berbunga bunga.
Lebih dari itu, saya sangat percaya kalau lulusan Politehnik Boawae yang akan menjadi Pengusaha berbakat di tanah sendiri. Mahasiswa Politehnik yang akan menjadi agen perubahan dalam bidang ekonomi, sosial dan kemasyarakatan, karena proses yang telah dilewati sudah seribu langkah lebih maju dari lembaga yang lainnya.
Selama Lima hari hari kemarin (06-10/12/2017), kami berproses bersama di Rumah Ret-ret Sabda Allah Boanio untuk belajar saling menyempurnakan. Saling mendukung untuk lebih Percaya Diri, Untuk lebih menumbuhkan kebiasaan positif, Disiplin, Berkarakter, Dan tentunya selalu mengasah Gergaji Fisik, Wawasan dan Spiritualitas.
Mereka yang dari Prodi Peternakan, Pertanian, Akuntansi dan lainnya, telah membuat kesepakatan untuk membentuk organisasi bayangan agar kelak usai Toga dipindahkan, mereka menjadi tuan tanah yang bermartabat yang memanfaatkan setiap jengkal tanah untuk menumbuhkan harapan bagi keluarga dan sesama.
 " Kami akan menjadi Pengusaha sesuai talenta yang kami miliki, Ini tekad yang digarisbawahi dalam catatan harian.
Saya yakin ke 125 Peserta yang hadir dalam dua tahap dikegiatan ini akan menjadi pribadi yang berbeda dengan tekad yang sama untuk menjadi agen pembaharu.
Lebih dari itu, saya secara diam-diam mengakui Lembaga Politehnik Boawae yang merasa sangat bertanggungjawab dengan para alumni dengan mempersiapkan segala aspek pendukung.
Terimakasih para Mahasiswa yang hadir dan sekarang sudah menjadi bagian dari sahabat sepeziarahanku, terimakasih Para Dosen, terimakasih RD. Yanto, RD.Roy , Ayu dan Semesta yang mendukungku untuk lebih baik lagi.
Saya sepertinya mau alih profesi jadi Petani Modern. Sa jatuh....jatuh....jatuh cinta dengan lembaga ini.
 Hmmmmmmm.........hmmmmmmm......hmmmmmmmmm ( tanpa ekspresi)
(Mertin Lusi)

No comments:

Post a Comment

Perlukah Memberhentikan pembangun Jalan Trans Di Bumi Papua

  Jalan Trans Papua adalah jaringan jalan nasional yang menghubungkan setiap provinsi di Papua, membentang dari Kota Sorong di Papua Barat...