Langa Trekking Community

Komunitas ini kami namai LTC (Langa Trekking Community). Dibentuk akhir tahun 2015 yang beranggota tetap 9 Orang muda dengan latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang berbeda. Ada tukang ojek, wartawan, guru, perawat. LTC memberikan ruang bagi Orang muda mana pun tidak terbatas dari kalangan orang muda di seputaran desaku, tetapi bagi yang ingin bergabung sewaktu ada kesempatan juga dipersilahkan. Awalnya, LTC ini hanya sebagai salah satu wadah untuk menyalurkan hobi berpetualang dan bagian untuk menarik minat agar Orang muda yang apatis dan enggan bergabung untuk bisa merapat bersama, baik untuk kegiatan di seputaran altar gereja maupun dalam kegiatan positif lainnya. Namun, seiring berkembangnya waktu dan pemikiran, semua sadar bahwa komunitas ini juga bisa menjadi salah satu peluang usaha di bidang pariwisata. Mengingat pariwisata di Kampung kami Langa yang memikat dan posisinya yang strategis untuk berhubungan dan menuju ke kampung-kampung tua (kampung adat lainnya seperti Bena Village) di seputaran kaki gunung Inerie yang menjadi destinasi wisata warga lokal dan warga asing. Bermodalkan kemampuan berbahasa Inggris seadanya, beberapa anggota LTC mulai memberanikan diri untuk menjadi pemandu wisata transportasi bagi para wisatawan asing yang biasanya membutuhkan guide menuju tempat-tempat wisata. Ada banyak hal konyol yang ditemukan selama proses ini, namun tanpa sadar ini adalah kuliah lapangan yang paling jitu bagi kami. Mulai dari bahasa isyarat yang digunakan ketika kehabisan kosa kata bahasa inggris, tentang saling belajar dan memahami perbedaan kebiasaan dan juga tentang menjadi ‘apa adanya’. Sesungguhnya "apa adanya " itulah harta karun besar yang dicari oleh para wisatawan.
Seiring waktu, makin banyak yang terlibat karena ada anggota tetap dan anggota luar biasa yang  sesekali waktu akan ikut tour bersama selama beberapa hari. Gayung bersambung, anggota LTC memiliki jaringan dengan salah satu lembaga non pemerintah dari Amerika yakni lembaga where there be dragons yang juga bergerak di bidang pendidikan yang dalam keberadaan mereka,  juga melakukan live in di wilayah desa kami di Langa dengan waktu  tempo dua minggu live in dan setahun tiga kali program ini berjalan. Otomatis rumah-rumah anggota LTC kebagian tamu dari Amerika ini.
Nah.. pada akhirnya orang tua asuh selama mereka live ini dan siapa pun yang berhubungan dengan mereka juga kecipratan rejeki. Mulai dari supir kendaraan, rumah yang diinapi juga mendapat penghargaan dan yang lebih dari pada itu relasi dengan tamu sebagai keluarga mulai terbangun, tercipta dan terbina selamanya.  Dan ternyata, kegiatan ini berkelanjutan hingga kami perlahan mulai mengakses dana dari desa untuk keperluan pembangunan Trekking Information Langa. Hal-hal sederhana mulai dibiasakan dalam keanggotaan LTC seperti pembagian tugas secara bergilir dalam memimpin rapat, memimpin doa sebagai bagian dari upaya meningkatkan kemampuan berbicara. Belajar untuk tidak buang sampah sembarangan, belajar untuk mengakui kelebihan orang lain, dan belajar untuk melestarikan kebudayaan  yang makin hari terus tergerus oleh kemajuan zaman. Selain itu, juga LTC memiliki perpustakaan yang diberi nama “Isi Langa” (yang dalam Bahasa Indonesia artinya Orang Langa) sebagai bahan rujukan belajar bagi seluruh masyarakat yang ada di wilayah desa di Langa.  Kami sangat berharap agar pergerakan LTC ke depannya tetap dan akan selalu membawa nilai kekatolikan, yang juga menjadi landasan bersama bagi kami para orang muda Langa untuk membawa kebaikan dan kemajuan bagi masyarakat kami. ml




No comments:

Post a Comment

Perlukah Memberhentikan pembangun Jalan Trans Di Bumi Papua

  Jalan Trans Papua adalah jaringan jalan nasional yang menghubungkan setiap provinsi di Papua, membentang dari Kota Sorong di Papua Barat...