Pada akhirnya rasa syukur adalah bagian terakhir yang harus dipenuhi dalam setiap langkah.  Entah mengapa,  terkadang dalam waktu yang sama dan tanpa sekat, kita harus mengalami beberapa emosi yang cukup menguras tenaga. Emosi itu selalu terbang bersama disekitar kepalamu kapanpun dan kemanapun engkau melakukan sesuatu.  Engkau akan tersenyum dalam duka,  dan berduka dalam senyum. Dua emosi ini cukup mewakili apa yang sebenarnya dan seharusnya kita alami dalam setiap lorong waktu hidup kita.  Seperti dalam lingkaran waktu ini,  dua emosi itu memang jelas terbaca oleh saudara maupun orang orang disekitarku.  Pada akhirnya kamipun harus mengalami duka mendalam karena kehilangan sepupu terkecil dalam keluarga Jose_Genoveva. Dia harus lebih awal menuju jalan yang belum pernah dilalui semua orang pada akhirnya.  Serasa kelabu hari hari itu.  Disaat yang bersamaan juga saudara terjauh dari Carolina Utara - US, juga harus kembali dari libur panjangnya di Bomari, dan berada pada waktu perpisahan yang tidak pas dalam suasana duka. Entah kapan kami akan berjumpa lagi itu masih dalam teka teki. Tapi ada sesuatu yang tersirat bahwa kami akan berjumpa di suatu ruang dan waktu yang sudah dijadwalkan karena kami sama sama percaya bahwa tidak ada sesuatu yang tidak mungkin di dunia ini. Hal mendalam lainnya juga ketika salah satu guru wheretherebedragons yang sudah menjadi bagian dari kami ( Langa Trekking Community)  akan berhenti sejenak mengunjungi Langa untuk melanjutkan pendidikan S2 di US.  Seperti ada yang kurang karena harus memulai lagi. Tapi apapun yang terjadi harus memulai lagi. Meski demikian dan lebih jauh dari itu,  dia sudah menjadi bagian dari LTC,  bagian dari Langa,  dan menjadi Sodara.Kami akan selalu merindukannya.   Dia melakukan seperti orang lokal walaupun sapaan yang melekat padanya masih tetap Bule.
Diantara sela emosi duka, goresanku yang penuh kekurangan dimuat dalam majalah Dragons edisi 2017 spesial tentang Leadership. Tulisan itu terselip diantara tulisan lain dari beberapa negara di dunia yang dikunjungi mahasiswa Dragons.  Tidak hanya itu saja, coretan tentang Langa dan Perpustakaan Isi Langa juga ada dihalaman berikutnya.  Sangat terharu karena janji itu menjadi nyata.  Salah satu mahasiswa dari NYC dengan penuh cinta memenuhi janjinya untuk menulis tentang Langa dan Perpustakaan Isi Langa di Majalah untuk dibaca Dunia.  Meskipun Langa itu terselip di kaki gunung dan ditutupi awan dingin,  tapi penuh haru dan bangga sudah membuat sodara dibelahan benua yang berbeda penasaran untuk datang.  Sangat bangga jadi orang Langa dan orang Indonesia. Dalam lingkaran waktu yang sama, kejutan datang dari Redaksi Majalah Ave Maria  - Kebun Jeruk Jakbar dengan 30 dos kiriman buku spesial untuk Perpustakaan Isi Langa. Melalui suster Maria, buku itu tiba di Langa dengan penuh sukacita. Semua itu juga karena # BERKAHJOKOWIBERGERAK# yang menggratiskan jasa pengiriman buku disetiap tanggal 17. Kabar lainnya BUKUBAGINTT ( BBNTT) regio Jogjakarta melalui kak Indah Lopez juga mengirim
Satu Dos Buku untuk Perpustakaan Isi Langa.
Saat itu, air mata emosi mengalir untuk selamat jalan, mengalir untuk sampai jumpa, mengalir untuk selamat dan mengalir untuk keberuntungan yang hampir tidak mampu dituliskan. Pada akhirnya hanya rasa syukur yang mampu dilukiskan dalam setiap jeda perjalanan hidup.  Bersyukur untuk bisa berjumpa dengan semua orang, bersyukur untuk bisa menapaki arus bersama kawan kawan,  bersyukur untuk boleh mengalami sesuatu yang baru,  bersyukur untuk boleh menjejakkan kaki di semua tempat,  sehingga bisa mencapai pencapaian itu.  Karena setiap pencapaian itu ada yang menopang, ada yang mendorong dan ada yang terus mendoakan meskipun kita tidak pernah tau.  Dan pada akhirnya terus memacu untuk " Mari kita memulai lagi, karena kita baru melakukan sedikit".
#CoretanmenjelangmalamketigasodaraDelonDoe#Jugaakarenalamatakberjumparekanseperjuangan# Bergerak