Tips untuk menjadi pemandu trekking sederhana, sesederhana menyeruput segelas Kopi dari Langa.
Bagi temans yang tertarik dengan dunia wisata ataupun yang akan suka jalan jalan dan berencana membawa tamu menuju lokasi wisata dengan menempuh perjalanan dengan berjalan kaki. Mertin punya tipsnya jitunya.
Tips ini merupakan kolaborasi dari pengalaman berada dilapangan sebagai pemandu wisata saat trekking keberbagai lokasi wisata di Ngada juga belajar dari berbagai guide trekking dari luar Indonesia sesuai dengan standar operasional yang berlaku di negaranya dan saya pikir, saya layak untuk mengambilnya. Yupps...kita mulai...
1. Sebelum memulai, perkenalkan diri siapa anda, apakah anda penduduk asli ditempat itu, dan berapa lama anda tinggal disitu. Hal ini perlu dilakukan agar klien merasa nyaman dengan dirimu.
2. Informasikan tentang jenis hiking yang akan anda lakukan. Apakah termasuk jenis mudah, sedang atau sulit. Berapa lama tempuh dan bagaimana tingkat kesulitannya.
3. Ceritakan pengalaman pribadimu tentang hiking jenis ini, apa yang menjadi favoritmu, apakah pemandangan,mitosnya, topografi, jenis tumbuhan ataupun lainnya. Hal ini perlu dilakukan agar klien merasa dekat denganmu, atau adanya relasi kekeluargaan sehingga apabila klien mengalami sesuatu hal yang seharusnya tidak terjadi, mereka bisa merasa dekat dengan kita.
4. Kita perlu mengetahui hal hal atau isu yang dialami oleh klien kita, misalnya tidak suka panas, alergi, atau lainnya agar kita bisa mengantisipasi akan hal yg terjadi. Selain itu juga bicarakan juga tentang jalur hiking kita terlalu terbuka atau tak ada pohon sehingga akan sangat panas, atau lainnya. Juga bicarakan apa yang akan terjadi didepan kita, misalnya tanjakan, turunan, dll agar klien bisa mempersiapkan diri.
5. Berkata jujur / informasikan yang benar tentang situasi dan kondisi yang akan terjadi. Misalkan hiking jenis sulit agar dibutuhkan orang yang fit.
6. Kesehatan. Kita harus mengetahui dengan baik kesehatan kilen kita. Apakah alergi nyamuk,lebah atau lainnya.
7. Biasanya bagi pemula yang baru pertama kalinya hiking atau yang jarang hiking, pasti akan merasakan terjadinya reaksi di perut dan biasanya akan mual mual. Bila terjadi harus istrahat sebentara dan kemudian dilanjutkan dengan berjalan pelan.
8. Ketika sedang Hiking, tidak harus bicara sepanjang jalan.
9. Jangan membuka music sepanjang jalan.
10. Istirahat. Sebagai guide kita harus meluangkan waktu untuk beristirahat. Misalkan perjalanan untuk ke tempat A membutuhkan waktu 2 jam, berarti setiap 30 menit wajib beristirahat untuk minum dan lainnya. Disela istirahat, guide wajib menanyakan kepada klien tentang kondisi dan perasaan.
11. Hiking atau trekking bukanlah sebuah kompetisi kecepatan, jadi semua harus mengikuti klien.
12. Bila kita membawa grup yang sangat besar, misalnya lebih dari 10 orang, biasanya komunikasi yang dibangun hanya sedikit, sehingga sebagai guide harus bisa memperhatikan bahawa nonverbal klien, diantaranya berkeringat berlebihan, napas ngos-ngosan,dan lainnya berarti kita perlu penambahan waktu untuk beristirahat.
13. Mengingatkan klien kita ketika untik menjelaskan kembali tentang hal yang akan terjadi didepan, misalkan akan ada pemandangan bagus dan kita perlu istirahat untuk memberi waktu kepada klien untuk menikmatinya. Hal ini untuk membangun kenyamanan antara kita dan klien.
14. Di akhir hiking, kita perlu mengumpulkan kembali tentang pendapat para klien terhadap situasi, pengamatan dan hal hal favorit yang dialami ataupun tentang gaya hiking yang dilakukan sebagai bahan masukan bagi kita untuk merubah dan membuat kemajuan dalam hiking ini.
15. Sebagai guide wajib membawa kantong untuk mengumpulkan sampah, atau wajib mengingatkan klien untuk menjaga kebersihan.
16. Wajib membawa tas punggung, dan dalam tas, yang paling pertama dibawa adalah peralatan P3K.
17. Membawa ekstra Jaket. Bila sudah memakai jaket, kita perlu membawa jaket yang lainnya meskipun cuaca bagus namun diiklim tropis, cuaca kadang mudah sekali untuk berubah atau suhu yang kadang turun naik, kita utuh jaket, Ataupun menjaga kondisi klien kita yang tiba tiba sakit atau kecelakaan bisa dipinjamkan.
18. Mrmbawa ekstra Air. Menjaga jaga bila kehabisan, juga bila klien kita kehabisan air. Di iklim seperti kita ( Flores) Minimal kita membawa 3 botol air minum.
19. Membawa ekstra makanan.( jajan dll...)
20. Membawa senter/lampu. Bila kita harus terpaksa bermalam.
21. Wajib membawa jas hujan. Iklim di Flores terkadang berubah dengan cepat. Untuk mudah, dianjurkan jas hujan plastik.
22. Membawa makanan kering yang tidak mudah basi. Hal ini menjaga bila kita terpaksa harus bermalam.
23. Jika ada klien yang sakit atau lemah,atau lamban, bisa berkomunikasi dengan santun bahwa masih ada waktu lain untuk bisa melakukan perjalanan bersama. Bila klien memaksa untuk tetap melakukan perjalanan maka sebagai guide harus bisa memastikan kepada semua grup untuk memakluminya agar tidak merusak grup secara keseluruhan. Bila demikian, guide harus bisa berada di posisi paling depan atau posisi paling belakang. Jika dalam grup jumlahnya lebih dari 6 orang, maka guide harus bisa menghubungi guide tambahan untuk ikut ambil bagian. Dan posisi guide harus berada di paling depan, tengah dan paling belakang grup untuk memudahkan komunikasi dan menjaga hal hal yang tidak diinginkan.
24. Disetiap jalan cabang, wajib break untjk minum,dan lainnya untuk menunggu klien lainnya agar tidak salah jalan. Juga digunakan untuk menanyakan kabar klien.
25. Keselamatan klien adalah hal utama.
26. Jika membawa klien dari luar Indonesia, minimal bisa berbahasa inggris. Tidak mesti sempurna. Minimal antara klien dan guide bisa sama sama saling memahami.
27. Wajib membawa topi, membawa kaos tangan dan kaos kaki ekstra juga membawa sandal.
28. Wajib mengenakan sepatu atau sandal yang nyaman untuk hiking.
29. Mengenakan pakaian yang bukan berbahan jeans karena sangat mengganggu kenyamanan.
30. Membawa ekstra pakaian jika hiking ke air terjun. Menjaga agar klien atau kamu butuh pakaian yang kering.
31.Jika 30 hal ini kamu melakukan dengan baik, maka saya pastikan kamu akan mendapatkan bonus dari klien.
Untuk kesemuanya itu, saya garisbawahi bahwa kunci utamanya adalah KOMUNIKASI.
Selanjutnya TIPS untuk penanganan pertama pada Kecelakaan saat hiking/trekking.
1. Wajib membawa obat alergi, obat nyamuk, gunting, pisau lipat, korek api, Plester, juga obat obatan lokal.
2. Bila digigit ular, bisa menekan atau menahan aliran darah untuk tidak sampai ke jantung dengan mengikatnya menggunakan tali atau potongan kain dan lainnya yang bisa digunakan. Segera bawa kerumah untuk pertolongan lanjutan. Juga bisa menggunakan obat lokal sesuai kearifan lokal masing masing.
3. Bila ada yang Asma. Bisa mengajak klien untuk duduk jongkok dna mencoba bernafas sama sama dengan klien. Usahakan untuk istirahat lebih banyak dan berjalan dengan pelan.
4. Jika terserang kutu busuk atau Tumang( Sejenis kutu yang tidak bisa dilihat dengan mata) segera mencuci dengan air hangat dan menggunakan Rinso.
5. Bila hikking di alam terbuka biasanya orang akan sangat kepanasan dan bisa menyebabkan pingsan. Segera mengompres dengan air dingin dan membawanya ke tempat yang lebih teduh.
6.jika patah tulang, diusahakan jangan menggerakkan juga bisa menggunakan cara pengobatan tradisional yang ada kemudian segera membawa kerumah untuk mendapat pertolongan lanjutan.
7. Menyimpan nomor kontak petugas kesehatan bila ada hal hal yg tidak diinginkan terjadi untuk bisa lebih dimudahkan jika dibutuhkan.
8. Membawa obat obat tradisional.
9. Bila terjadi pendarahan sedang atau berat saat kecelakaan untuk menghentikan pendarahan dilakukan dengan cara menekan dengan kapas, kassa mengikatnya dengan menggunakan alat bantuan. Segera membawa pulang kerumah. Bila pendarahan ringan bisa menggunakan tehnik tradisional di masing masing tempat.
10. Cara tradisional hanya bisa untuk jika mendapat persetujuan dari klien.
Demikian yang bisa saya bagikan.
Salam hormat.